-->

Satelit Pemantau Cuaca

Satelit Pemantau Cuaca - Beberapa waktu lalu Roket SpaceX telah diluncurkan di AS untuk membawa sebuah satelitnya ke luar angkasa terdalam. Satelit tersebut mempunyai misi untuk memantau badai matahari dan citra Bumi dari jarak sekitar 1,6 juta km.

Satelit Pemantau Cuaca

Diterangi sinar Matahari, roket Falcon 9 yang bertingkat 22 itu diluncurkan dari tepi laut pada pukul 6.03 sore waktu setempat. Peluncuran ini dilakukan di Pangkalan Angkatan Udara Tanjung Canaveral di Florida. Peluncuran ini sempat harus ditunda karena ada masalah pada sistem pelacak radar dan juga ada masalah alam yaitu adanya angin kencang.

Barulah pada Rabu waktu AS itu cuaca cerah sangat mendukung peluncuran roket, akan tetapi karena ombak laut yang cukup tinggi membuat SpaceX membatalkan pengujian pendaratan tingkat pertama roket di lautan.

Satelit Pemantau Cuaca

Menurut manajemen SpaceX seperti dikutip Reuters, ia sangat menyayangkan mereka tidak akan mampu berupaya memperbaiki tingkat pertama roket Falcon 9. Roket SpaceX ini membawa Observatorium Iklim Antariksa Dalam (DSCOVR) yang merupakan misi bernilai 340 juta dolar AS. Pendanaan misi ini merupakan hasil sokongan dari NASA, badan cuaca AS (NOAA) dan Angkatan Udara.

DSCOVR akan menggantikan satelit pemonitor badai Matahari yang sudah berumur 17 tahun, umur satelit cuaca yang sudah cukup lama. Adanya badai Matahari bisa mengganggu sinyal GPS, menghalangi komunikasi radio dan mempengaruhi jaringan listrik di Bumi.

DSCOVR memerlukan waktu sekitar 110 hari untuk mencapai orbit operasionalnya dalam mengelilingi Matahari. Diperkirakan jarak satelit tersebut dengan bumi hampir sekitar 1,6 juta km dari Bumi, secara sederhana satelit ini dapat digambarkan seperti pelampung cuaca yang bisa menjejak ancaman aktivitas Matahari.

Misi awal satelit ini adalah untuk menampilkan citra terus - menerus Bumi yang akan didistribusikan via internet, hal ini bertujuan demi meningkatkan kepedulian lingkungan. Sama seperti gambar "Biru Marmer" Bumi dari Apollo 17 pada 1970-an. Satelit yang dinamai Triana tersebut seharusnya sudah meluncur bersama dengan pesawat ruang antariksa ulang alik, namun lantas batal.

Triana menghabiskan waktu hampir 10 tahun sebelum diperbarui dan dilahirkan kembali sebagai sebuah observatorium Matahari. DSCOVR memiliki dua sensor untuk memonitor Bumi guna melacak debu vulkanik, mengukur lapisan ozon dan memonitor kekeringan, banjir dan kebakaran.

Satelit ini juga akan mengambil gambar Bumi setiap dua jam sekali, gambar ini kemudian akan diposting ke Internet sehingga memenuhi impian perlindungan lingkungan dari mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore yang menginisiasi proyek ini, demikian jelas Reuters.

0 Response to "Satelit Pemantau Cuaca"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel