Uji Kualitas Susu
Uji Kualitas Susu - Susu merupakan jenis minuman yang mengandung gizi tinggi yang diperlukan tubuh. Susu yang biasa kita konsumsi biasa dihasilkan oleh hewan seperti sapi, domba / kambing, onta, dll. Namun, tahukah Anda bahwa sebelum susu bisa dikonsumsi harus melewati berbagai pengujian untuk dikatakan layak konsumsi.
Apa saja pengujian tersebut? Berikut adalah beberapa pengujian yang dilakukan untuk menguji kualitas susu :
Uji Kualitas Susu
1. Uji Penyaringan
Penyaringan susu berguna untuk menguji kebersihan susu mulai dari warna, bau, rasa dan ada tidaknya kotoran dalam susu. Uji penyaringan ini dilakukan dengan menggunakan kertas saring. Pengujian ini berguna untuk memisahkan benda - benda pengotor susu yang terbawa saat proses pemerahan dan menghilangkan sebagian leukosit dan bakteri yang bisa menyebabkan kerusakan susu selama penyimpanan.
2. Uji Katalase
Uji katalase berguna untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri memakai indikator hidrogen peroksida. Susu sendiri mengandung enzim katalase yang dihasilkan oleh sel khususnya adalah sel leukosit atau kuman dan enzim ini akan membebaskan O2 dari H2O dan nilainya sebaiknya tidak lebih dari 3 ml. H2O2 atau hidrogen peroksida adalah bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Dan reaksinya dengan mikroba akan menghasilkan oksigen, selain itu reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan enthalp.
3. Uji Reduktase
Uji reduktase methylen blue dipakai dalam menguji aktivitas bakteri yang terdapat di dalam susu, pengujian ini juga berguna untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam susu. Uji reduktase ini berdasarkan atas aktivitas mikroba dalam susu dan akan menghasilkan senyawa pereduksi. Hal ini akan membuat warna biru methylene blue berubah menjadi putih jernih. Makin lama perubahan warna dari biru menjadi putih berarti aktivitas bakteri kecil atau jumlah bakteri sedikit dan susu mempunyai mutu yang baik. Sehingga dalam pengujian ini dikategorikan menjadi 4 yaitu:
- Mutu sangat baik dengan reduktase lebih dari 8 jam dan bakteri kurang dari 500 ribu/ml
- Mutu susu baik dengan reduktase 6 - 8 jam dan bakteri 1 - 4 juta/ml
- Mutu susu cukup baik dengan reduktase 2 - 6 jam dan bakteri 4 - 20 juta/ml
- Mutu rendah dengan reduktase kurang dari 2 jam dan bakteri lebih dari 29 juta/ml
Metilen biru (MB) merupakan salah satu zat warna thiazine, senyawa ini memiliki sifat khas yakni warnanya dapat berubah oleh perubahan larutan. Jika terjadi proses reduksi karena pelepasan senyawa oksida maka MB akan berwarna putih.
4. Uji Derajat Keasaman
Derajat keasaman merupakan jumlah mililiter larutan NaOH 0,25 N yang dibutuhkan untuk menetralkan 10 ml susu dengan 2 - 3 tetes phenopthaline yang dipakai untuk indikatornya. Berdasarkan standar SNI (1998), umumnya derajat keasaman susu segar adalah sekitar 6 - 8. Untuk menentukan derajat keasaman dapat dilakukan dengan menggunakan titrasi asam-basa maupun mengukurnya menggunakan pH meter susu. Penentuan keasaman dapat ditentukan dengan metode mans acid test yaitu menentukan persen keasaman setara asam laktat didasarkan oleh kerusakan mikrobiologis.
5. Uji Alkohol
Uji alkohol berguna untuk menentukan apakah susu sudah rusak atau belum. Bila pada susu terdapat butir - butir susu pada dinding tabung maka hal ini berarti susu sudah rusak karena susu segar yang berkualitas baik tidak akan pecah atau menggumpal bila dipanaskan atau dididihkan dalam waktu tertentu. Berarti apabila terdapat gumpalan pada susu maka ini berarti susu sudah rusak atau dalam kondisi yang tidak baik. Penyebabnya adalah karena asam yang dihasilkan oleh mikroba dari peruraian laktosa yang mengakibatkan protein susu mudah mengalami denaturasi dan penggumpalan apabila dipanaskan. Jadi susu yang mudah pecah adalah karena susu sudah menjadi lebih asam yang disebabkan adanya bakteri.
6. Uji Warna
Susu segar yang masih dalam keadaan baik mempunyai ciri khas yaitu adanya konversi warna kolostrum yang berwarna kuning dengan warna air susu yaitu putih. Hal ini membuat susu segar akan berwarna putih kekuning - kuningan. Apabila susu segar berwarna biru maka susu sudah bercampur dengan air, apabila susu berwarna kuning maka susu mengandung karoten dan bila berwarna merah maka susu sudah bercampur dengan darah. Biasanya pada industri yang mengolah susu akan menggunakan alat pengukur warna atau colorimeter untuk mengukur keakurasian warna susu.
7. Uji Bau
Sesudah susu dipanaskan biasanya akan mengeluarkan aroma khas yang spesifik dimana baunya menjadi lebih tajam dibandingkan susu yang tidak dipanaskan. Susu segar murni mengandung 40% kadar kemurnian warna susu dan juga bau susu dan sisanya 60% adalah zat makanan sebagai pelengkap cita rasa yang terkandung dalam susu.
8. Uji Rasa
Susu segar mempunyai rasa yang agak manis karena mengandung karbohidratnya yang cukup tinggi terutama adalah golongan laktosa. Jadi pastikan susu yang akan Anda konsumsi mempunyai rasa yang agak manis tanpa tambahan gula.
9. Uji Masak
Uji masak dilakukan dengan memasak susu atau mendidihkan susu, apabila susu terdapat butir - butir protein karena pH tinggi, susu mulai pecah, terdapat kolostrum, dan dari susu sapi yang hampir kering maka susu dapat dikatakan dalam keadaan baik. Beberapa jenis bakteri dapat melakukan fermentasi pada susu yang membuat laktosa berubah menjadi asam laktat. Hal ini membuat susu tersebut mengalami penggumpalan apabila masih menyatu dan homogen maka susu dalam kondisi baik dan layak untuk dikonsumsi.
0 Response to "Uji Kualitas Susu"
Post a Comment