Polusi Udara Kapal Pesiar
Polusi Udara Kapal Pesiar - Jalan - jalan atau berlibur dengan kapal pesiar merupakan hal yang menyenangkan, namun tahukah Anda bahwa ada dampak buruk yang mengintai dibalik itu. Ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa kapal - kapal pesiar menghasilkan tingkat polusi udara yang tinggi. Tingginya tingkat polusi ini tentunya dapat membahayakan kesehatan penumpang, staf dan komunitas pelabuhan.
Penelitian ini dilakukan di geladak empat kapal pesiar Carnival Corp selama kurun waktu kurang lebih dua tahun. Hasilnya menunjukkan kalau konsentrasi partikel yang diukur ternyata sebanding dengan konsentrasi yang diukur di kota - kota yang tercemar seperti halnya Beijing dan Santiago.
Menurut penelitian tersebut menyebutkan bahwa knalpot kapal mengandung unsur atau senyawa yang berbahaya seperti logam dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Unsur atau senyawa tersebut diantaranya memiliki sifat beracun dan kemungkinan menjadi penyebab kanker.
Beberapa kapal yang digunakan untuk penelitian ini antara lain Karnaval Liberty berlayar dari Florida ke Bahama, Karnaval Freedom berlayar dari Texas ke Karibia, Holland America MS Amsterdam berlayar dari Vancouver ke Los Angeles, dan Princess Cruises Emerald Princess berlayar dari Los Angeles ke Meksiko, Holland American dan Princess Cruises adalah anak perusahaan dari Carnival Corp.
Tanpa sepengetahuan perusahaan atau staf kapal, penelitian ini dilakukan menggunakan P-TRAK Ultrafine Particle Counter ketika kapal - kapal itu merapat dan ketika bergerak di laut. Hasilnya rata - rata konsentrasi partikel (PM) ditemukan di balik cerobong asap di bagian belakang kapal.
Penelitian ini menggunakan alat pengukur kualitas udara yang dapat mengukur partikel dengan ukuran antara 0,02 dan 1,0 mikrometer. Ukuran partikel ini dianggap sebagai ultrafine dan PM halus. Nyatanya partikel ultrafine atau bahkan partikel nano adalah sebuah masalah yang butuh perhatian besar bagi kesehatan.
Apabila partikel ultrafine mengandung zat atau senyawa yang beracun, maka kemungkinan partikel tersebut akan berinteraksi dengan sel dalam tubuh. Meskipun siapa pun yang terpapar partikel - partikel ini akan terpengaruh, orang yang cenderung terkena penyakit kardiovaskular atau dengan kondisi paru, termasuk asma, paling berisiko. Kendra Ulrich, juru kampanye pelayaran senior di Stand.earth, organisasi lingkungan internasional yang menugaskan penelitian itu menjelaskan jika fakta itu mengejutkan.
Dia mencatat, area buritan atau bagian belakang kapal mungkin merupakan tempat lintasan lari, kolam renang atau area lounge berada, sehingga baik penumpang dan karyawan jalur pelayaran mungkin menghabiskan banyak waktu di area ini. Kampanye yang dilakukan Stand.earth bertujuan untuk membuat Carnival Corp berhenti memakai bahan bakar minyak berat.
Apa yang dilakukan raksasa industri ini dapat memiliki efek besar dalam menetapkan standar untuk industri lainnya," kata Ulrich. "Kami tahu minyak bahan bakar berat mengandung unsur berbahaya di dalamnya. Kami tahu bahwa ada tingkat asma yang lebih tinggi di antara anak-anak di komunitas pelabuhan," tambah Ulrich dari Stand.earth.
Menurut sumber dari CNN, Carnival Corp telah memberi pernyataan bahwa pihaknya mengkoordinasikan pelayarannya dengan badan pengawas nasional dan internasional seperti Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat guna memastikan keamanan tertinggi bagi para tamu dan kru. Pihak perusahaan Carnival juga telah menguji kualitas udara di kapalnya. Carnival juga melakukan pengujian pada pada corong - corong kapal mereka dan tidak menemukan hal yang berbahaya.
Bahkan menurut mereka bahwa organisasi - organisasi tersebut hanya terus membuat masalah dengan industri kapal pesiar dan hanya memberikan laporan penelitian yang tidak ilmiah. Megan King, juru bicara untuk Asosiasi Internasional Kapal Pesiar, seorang advokat industri, mengatakan secara global, industri pelayaran telah menginvestasikan 1 miliar dolar Amerika dalam teknologi baru dan bahan bakar bersih untuk secara signifikan mengurangi emisi udara kapal.
Di seluruh dunia, akan ada lebih dari 30 juta penumpang kapal pesiar, terutama yang terbanyak di Amerika Serikat, yang diperkirakan pada tahun 2019 ini. Industri bernilai miliaran dolar ini juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 1 juta karyawan yang ingin bekerja penuh waktu, termasuk ribuan yang bekerja di kapal itu sendiri.
Sebelumnya sebuah penelitian yang dipublikasi oleh Stand.earth pada 2007 menemukan bahwa tiap tahunnya kapal - kapal lautan diperkirakan mengeluarkan 1,2 - 1,6 juta metrik ton (Tg) partikel. Namun, Kiing menambahkan hanya sebagian kecil saja yang termasuk dalam temuan itu dan bahwa pengiriman peti kemas, serta jenis pariwisata lainnya, juga berkontribusi terhadap polusi udara laut.
0 Response to "Polusi Udara Kapal Pesiar"
Post a Comment