Menentukan Kuat Tarik Baja Struktur
Menentukan Kuat Tarik Baja Struktur - Baja merupakan salah satu material yang bersifat vital dalam suatu struktur, baja disini entah itu profil baja maupun tulangan rebar di dalam beton. Disinilah pentingnya untuk kita mengetahui kuat tarik baja, cara menguji hal tersebut adalah dengan memotong salah satu bagian struktur untuk dilakukan uji tarik di laboratorium.
Namun bila sebuah struktur baja telah dipasang pada sebuah bangunan bagaimana cara kita menentukan kuat tarik baja struktur? untuk menentukan hal tersebut ada beberapa pengujian yang dapat kita lakukan :
1. Menentukan Kuat Tarik Baja Struktur
Pengujian kekerasan dengan metode Brinell dengan tujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (speciment). Metoda uji kekerasan diperkenalkan pada tahun 1900an oleh Johan August Brinell. Pengujian ini merupakan uji kekerasan lekukan yang pertama kali dan sudah banyak digunakan dan disusun standarisasinya.
Uji kekerasan ini berupa pembentukan lekukan pada permukaan logam memakai bola baja yang ditekan dengan beban tertentu, beban ini diterapkan selama waktu tertentu yang umumnya sekitar 30 detik. Kemudian diameter lekukan diukur dengan mikroskop setelah beban tersebut dihilangkan maka permukaan logam yang akan diuji harus relatif halus, rata dan bersih dari debu atau karat.
Angka kekerasan brinell (HB) dinyatakan sebagai beban P dibagi luas permukaan lekukan, namun pada prakteknya luas ini dihitung dari pengukuran mikroskopik.
2. Leeb Hardness
Metode Leeb (atau Equotip) dikembangkan pada pertengahan 1970-an dan diterima secara luas sebagai instrumen / alat portabel pertama untuk mengukur kekerasan komponen logam dalam hitungan detik. Nama “Rebound” diambil dari sifat dasar dari tes itu sendiri.
Metode ‘Rebound” atau pantulan merupakan pengukuran yang berdasarkan pada tegangan yang menunjukkan hilangnya energi dari “impact body” setelah menumbuk benda uji. Prinsip pengujian Rebound adalah menggunakan alat uji yang memiliki pegas untuk mendorong impact body melalui tabung pengarah sehingga menumbuk benda uji.
Baca Juga : Penyebab Cor Beton Retak
Impact Body menumbuk benda uji tanpa hambatan, kemudian magnet yang ada menghasilkan tegangan dalam sistem kumparan yang mengelilingi tabung pengarah impact body. Indentor yang biasanya terbuat dari ”tungsten carbide” atau “diamond ball”, yang terletak di ujung impact body. Impact body ini kemudian akan menumbuk benda uji dan menyebabkan impact body memantul dari permukaan benda uji dengan kecepatan yang lebih lambat.
Apabila benda uji ini lebih lunak maka akan lebih besar bekas lekukan yang terjadi pada benda uji dan menyebabkan kehilangan energi yang lebih besar. Hal ini akan melambatkan kecepatan pantulan yang pada akhirnya menghasilkan tegangan lebih rendah.
3. Metode Pengujian NDT
Metode ini dapat dikatakan sebagai metode yang paling baru, bila kedua metode sebelumnya dilakukan dengan menghancurkan atau setidaknya merusak benda uji, namun metode pengujian NDT tidak seperti itu. Metode NDT dapat dilakukan bahkan tanpa merusak sampel pengujian. Metode ini dilakukan menggunakan alat uji NDT seperti halnya hardness tester, thickness meter dll.
Alat - alat tersebut menggunakan sebuah gelombang frekuensi tinggi yang akan dirambatkan melalui benda yang akan diuji untuk menguji kekuatan hingga kuat tarik material tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa metode ini merupakan metode yang paling aman dilakukan dengan hasil yang lebih akurat.
0 Response to "Menentukan Kuat Tarik Baja Struktur"
Post a Comment